I.
Pengertian
Ekonomi syari’ah atau ekonomi islam
adalah “suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya memandang, menganalisis,
dan menyelesaikan permasalahan ekonomi umat manusia dengan cara-cara yang
islami guna mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Adapun pengertian ekonomi islam
menurut para ahli sebagai berikut :
1.
S.M.
Hasanuzzaman :
“ilmu ekonomi islam adalah
pengertahuan dan aplikasi ajaran-ajaran dan aturan-aturan syariah yang mencegah
ketidak adilan dalam pencarian dan pengeluaran sumber-sumber daya, guna
memberikan kepuasan bagi manusia dan memungkinkan mereka melaksanakan
kewajiban-kewajiban mereka terhadap Allah dan masyarakat.” M.A
2.
Mannan
:
“ilmu ekonomi islam adalah suatu
ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari permasalahan ekonomi dari orang-orang
memiliki nilai-nilai islam.”
3.
Khursid
ahmad :
“suatu upaya sistematis untuk
mencoba memahami permasalahan tersebut dan sudut pandang islam.”
4.
M.N.
Siddiqi :
“ilmu ekonomi islam adalah respon
para pemikir muslim terhadap tantangan-tantangan ekonomi zaman mereka. Dalam
upaya ini mereka di bantu oleh Al Qur’an dan As Sunnah maupun akal dan
pengalaman.”
5.
M.
Akram Khan :
“ilmu ekonomi islam bertujuan
mempelajari kesejahteraan manusia (falah) yang dicapai dengan mengorganisir
sumber-sumber daya budi atas dasar kerjasama dan partisipasi.”
II.
Sumber Ajaran Ekonomi Islam
Sumber ekonomi islam adalah dari
ajaran-ajaran Al-qur’an, hadist nabi, dan kemajuan nilai-nilai kemanusiaan
universal
1.
Wahyu
Al-qur’an
a.
Surah
Ali Imran (3) ayat 109 :
109.
kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allahlah
dikembalikan segala urusan.
b.
Surah
Asy-Syura (42) ayat 12 :
12.
kepunyaan-Nya-lah perbendaharaan langit dan bumi; Dia melapangkan rezki bagi
siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan(nya). Sesungguhnya Dia Maha
mengetahui segala sesuatu.
c.
Surah
Ar-ra’d (13) ayat 26 :
26.
Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. mereka
bergembira dengan kehidupan di dunia, Padahal kehidupan dunia itu (dibanding
dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).
d.
Surah
Hud (11) ayat 6 :
6.
dan tidak ada suatu binatang melata[709] pun di bumi melainkan Allah-lah yang
memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat
penyimpanannya[710]. semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
[709] Yang dimaksud binatang melata di sini ialah segenap makhluk
Allah yang bernyawa.
[710] Menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan tempat
berdiam di sini ialah dunia dan tempat penyimpanan ialah akhirat. dan menurut
sebagian ahli tafsir yang lain maksud tempat berdiam ialah tulang sulbi dan
tempat penyimpanan ialah rahim.
2.
Hadist
Nabi (ucapan/sabda, perbuatan dan ketetapan)
Sabda Nabi SAW : “orang beriman yang kuat lebih baik dari pada
orang beriman yang lemah.”
Sabda Nabi SAW
: “usaha paling baik adalah pekerjaan yang hasilnya berasal dari tangan dan
Keringat sendiri.”
3.
Nilai-Nilai
kemanusiaan universal, seperti keadilan, kebebasan, dan persamaan.
0 komentar:
Posting Komentar