Home » » Sistem Ekonomi Bercirikan Kemanusiaan

Sistem Ekonomi Bercirikan Kemanusiaan

Written By Unknown on Sabtu, 10 Desember 2016 | 01.03

A. Hubungan Antara Manusia dan Ketuhanan
Selain bercirikan ketuhanan ekonomi Islam juga berkarakter kemanusiaan. Tujuan ekonomi Islam adalah menciptakan kehidupan manusia yang aman dan sejahtera.
Manusia diwajibkan melaksanakan kewajiban melaksanakn tugasnya terhadap Tuhannya, dirinya, keluarganya, umatnya dan seluruh umat manusia. Islam adalah risalah yang diturunkan Allah oleh Rosul untuk membenahi akhlak manusia. Nabi SAW bersabda "Sesungguhnya aku di utus untuk menyempurnakan akhlak manusia."
Islam juga tidak memisahkan antara agama dan negara dan materi dengan spiritual sebagaimana eropa yang dengan faham sekulismenya. Islam juga berbeda dengan konsep kapitalisme yang memisahkan akhlak dengan ekomoni. Manusia muslim, individu maupun kelompok dalam lapangan ekonomi atau bisnis, di satu sisi diberikan peluang untuk mencari keuntungan sebesarbesarnya. namun, disisi lain, ia terikat dengan iman dan etika sehingga ia tidak bebas mutlak dalam menginvestasikan modalnya atau membelanjakanya hartanya.
Mungkin sebagian orang beranggapan bahwa kemanusiaan bertolak belakang dengan ketuhanan sehingga keduanya tidak bisa di  gabungkan bagai kan putih dengan hitam,siang dan malam,Dugaan itu tidak benar, setidaknya mereka yang menduga seperti itu lupa bahwa ide kemanusiaan  berasal dari Allah.
Tujuan ketuhanan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari fitrah manusia.
Tujuan ekonomi islam adalah menciptakan kehidupan manusia yang aman dan sejahtera.
Dugaan tersebut tidak benar. Setidaknya , mereka yang menduga seperti itu lupa bahwa ide kemnusiaan (yang mengajarkan  ilmu) berasal dari Allah. Dengan kata lain,  subtansi erasal dari Allah. Allahlah yang memuliakan manusia dan menjadikan khalifah dimuka Bumi. Tujuan ketuhanan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari fitrah manusia. Sebab setiap manusia dilahirkan dengan fitrah ketuhanan (Allah).
Tujuan ekonomi islam adalah menciptakan kehidupan manusia yang aman dan sejahtera ( semua golongan manusia) dari kalangan manapun dan darimanapun. Baik individu atau dalam golongan/ kelompok masyarakat. Jika ekonomi islam berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah yang berarti nash ketuhanan, maka manusia berperan sebagai yang diserukan  dalam nash itu. Manusialah yang  nash itu, menafsirkan, menyimpulkan dan memindahkan dari teori kemudian di aplikasikan dalam praktik. Dalam Ekonomi manusia sebagai tujuan dan sasaran.
Manusia diwajibkan melaksanakan tugasnya terhadap tuhannya, terhadap dirinya, keluarganya, umatnya dan seluruh umat manusia. Berkat ijin Allah manusia dapat bekerja. Manusialah yang menjadi wakil Allah Allah di Bumi ini. “sesungguhnya Aku hendak menjadikan Khalifah di muka bumi “ (Qs. Al-Baqarah : 30) Dan manusia pulalah yang menjadi pemakmur bumi. “Dia telah menciptakan kamu dari Bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya .” (Qs. Huud : 61)
Allah memberikan kepda manusia kekuatan dan alat sehingga bisa melaksanakan tugasnya. Allah sekali – kali tidak menurunkan malaikat untuk bercocok tanam dan bekerja, karena malaikat diciptakan bukan untuk itu, sebagaimana ketika malaikat diminta untuk menyebutkan nama – nama, malaikat tidak sanggup karena tidak diberikannya pengatahuan atau ilmu sebagaimana yang diberikan kepada adam, karena Allah mengajarkan kepada Adam bukan kepada malaikat.

B.Menyadiakan Sarana yang Baik Untuk Manusia
Salah satu tanda yang jelas tentang ciri kemanusiaan pada ekonomi Islam ialah penyediaan sarana yang baik untuk manusia.
1.Unsur Materi
Allah sekali-kali tidak menciptakan keindahan dan rezeki di bumi lai Ia mengharamkannya bagi hamba-Nya. Sesungguhnya, yang mengharamkan rezeki dan keindahan itu adalah setan yang dikutuk oleh Allah. Islam membolehkan manusia memanfaatkan nikmat dunia ini dalam batas-batas yang diahalalkan-Nya dan menjauh dari hal yang diharamkan-Nya.
Secara garis besar ada 7 kenikmatan yang berawal dari unsur materi itu sendiri
a.nikmat makan dan minum yang terdiri dari kelezatan daging, buah, susu, madu, air dan lain-lain.
b.nikmat pakaian dan perhiasan
c.nikmat tempat tinggal.
d.nikmat kendaraan.
e.nikmat berumah tangga.
f.bersuka ria
g.nikmat keindahan dan perhiasan.
 
2.Unsur Spiritual
Sesungguhnya fondasi kebahagiaan hidup terletak di kedamaian, kelapangan dada, ketenangan hati.
Jika manusia menginginkan kebahagiaan maka ia tidak akan memperolehnya dengan cara mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya.
Harta yang cukup bagi orang mukmin untuk mencapai kebahagiaan adalah harta yang cukup bagi dirinya sendiri sehingga ia tidak perlu meminta-minta kepada orang lain.
Pada saat ini, kita temukan betapa banyaknya konglomerat yang tidak bisa menikmati kekayaanya. Hidupnya tidak lebih baik dari pada mereka yang miskin karena ia menderita berbagai macam penyakit, seperti penyakit gula, tekanan darah tinggi, dan lemah jantung, dan gangguan pencernaan yang di derita oleh orang-rang yang berada. Semua ini membuktikan bahwa kebahagian berada di tempat yang lain. Kebahagiaan tidak terletak pada banyaknya harta, namun ia terletak pada iman dan amal yang saleh. itulah dua sumber kebahagiaan yang sesungguhnya. dan dua sumber itulah kita mendapatkan arti hidup yang berarti.
Share this article :

2 komentar:

About

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Akhmeeed Blog - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger