Home » » Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin

Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin

Written By Unknown on Sabtu, 10 Desember 2016 | 07.15

Islam adalah agama yang sempurna yang mana di dalamnya sudah mencakup tentang kamaslahatan dunia dan akhirat. Subhanallah. Masalah-Masalah yang timbul di muka bumi semua nya sudah terangkum di dalam Al-Qur'an, dan Sunnah. bukan hanya tentang masalah perkawinan, perceraian, talak, dan lain sebagainya, tapi islam juga mengatur tentang perekonomian di dunia.
Sesuai dengan judul Sejarah Pemikiran Ekonomi pada Masa Khulafaurrasyidin maka di bawah ini saya paparkan tentang Sejarah Pemikiran Ekonomi pada Masa Khulafaurrasyidin.

A. Masa Kekhalifahan Abu Bakar ash-Shiddiq r.a (11-13 H/632-635 M)
Abdullah bin Usman bin Amir bin Marbin Ka’ab bin Sa’ad bin Tamim bin Murrah bin Ka’ab bin Luay al-Taymi al-Qurasyi, yang mendapat gelar Ash-Shiddiq (membenarkan), beliau dilahirkan di Mekkah dua setengah tahun gajah atau lima puluh setengah tahun sebelum Hijrah. Abu Bakar termasuk suku Quraisy dari Bani Taim dan silsilah keturunannya sama dangan Rasulullah saw yaitu garis ke-7. Abu Bakar ash-Shiddiq mendapat kepercayaan pertama dari kaum muslim untuk menggantikan posisi rasulullah setelah wafatnya rasulullah, karena katanya menurut mereka Abu Bakar mempunyai karakter rasulullah yang melekat pada dirinya yaitu ketaatan dan keimanan yang luar biasa,selain beliau adalah seniordi anatara lain yang sangat berwibawa dan kesetiiannya dalam mendampingi Rasulullah saw berdakwah untuk menyadarkan kaum muslim, sehingga kaum muslim mempercayai bahwa puncak kepemimpinan islam memang pantas di gantikan oleh Abu Bakar ash-Shiddiq setelah Rasulullah saw wafat. Dalam pengangkatan Abu Bakar ash-Shiddiq menggantikan posisi Rasulullah saw terjadi pemberontakan bagi kaum Muhajirin dan  Anshor untuk memisahkan diri dari pemerintahan Madinah. Kelompok pemberontakan ini terbagi menjadi dua kelompok, kelompok yang pertama yaitu kelompok kaum yang kembali menyembah berhala di bawah pimpinan Musailamah dan yang kedua yaitu kelompok kaum yang tidak menyatakan perang atau musuh kepada islam, namun mereka hanya menyatakan pemberontakan terhadap negara.

Abu Bakar tetap melaksanakan tugas nya untuk menyempurnakan islam, adapun Langkah-langkah yang dilakukan abu bakar dalam menyempurnakan islam adalah;
a. Melakukan penegakan hukum terhadap pihak yang tidak mau membayar zakat.
b. Abu Bakar terkenal dengan keakuratan dan ketelitian dalam mengola dan menghitung zakat.
c. Mengembangkan baitul maal dan mengangkat penanggung jawab baitul maal.
d. Menerapkan konsep balance budget policy pada baitul maal.
e. Secara individu abu bakar adalah seorang prakrisi akad-akad perdagangan.

Namun yang menarik dari kepemimpinan beliau adalah ketika beliau mendekati wafatnya, yaitu kebijakan internal dengan mengembalikan kekayaan kepada Negara karena melihat kondisi Negara yang belum pulih dari krisis ekonomi. Beliau lebih mementingkan kondisi rakyatnya dari pada kepentingan individu dan keluarganya. Gaji yang berasal dari baitul maal yang berjumlah 8.000 dirham, mengganti dengan menjual sebagian besar tanah yang dimilikinya dan seluruh penjualannya diberikan untuk pendanaan Negara. Abu Bakar meninggal dunia 13 Hijriyah atau 13 Agustus 634 Masehi dalam usia 63 tahun, dan kekhalifahan berlangsung selama dua tahun dua bulan sebelas hari. Jenazah Abu Bakar di makamkan di samping rasulullah saw.

B. Masa Kekhalifahan Umar Ibn Al-Khattab ra (13-23 H/634-644 M)
Umar bin Khatab r.a memerintah hanya selama sepuluh tahun, akan tetapi dalam periode yang singkat itu banyak kemajuan yang dialami umat islam, kalau boleh dikatakan pemerintahan umar bin khatab r.a merupakan masa keemasan dalam sejarah islam. Dalam aspek ekonomi, system ekonomi yang dikembangkan berdasrkan keadilan dan kebersamaan, system tersebut didasarkan pada prinsip pengembalian sebagian kekayaan orang-orang kaya untuk dibagikan kepada orang-orang miskin.

Adapun hal dan prestasi yang berhasil dilakukan selama beliau memimpin adalah:
1. Kebijakan Ekonomi
Strategi yang dipakai adalah dengan cara penanganan urusan kekayaan negara, di samping urusan pemerintahan. Beliau memimpin dengan menggunakan 3 dasar, yaitu :
a. Negara islam mengambil kekayaan umum dengan benar.
b. Negara memberikan hak atas kekayaan umum dan tidak ada pengeluaran kecuali dengan haknya.
c. Negara tidak menerima harta kekayaan dari hasil yang kotor

2. Pendirian Lembaga Baitul Maal
Seiring dengan perluasannya wilayah islam, maka semakin meningkatnya pendapatan negara, sehingga memerlukan perhatian yang khusus untuk mengelolanya dengan benar, efektif dan efisien. Setelah beliau melakukan musyawarah dengan para sahabat, kemudian beliau mengambil keputusan untuk tidak menghabiskan sekaligus harta Baitul Maal namun,di keluarkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan negara dan rakyat. Cikal bakal Baitul Maal yang telah di cetuskan Rasulullah saw dan fungsinya pada masa Abu Bakar Ash-Shiddiq, lalu di kembangkan pada masa Umar Ibn Al-Khattab, sehingga menjadi lembaga yang  permanen dan lembaga yang tertata rapi, memiliki sistem administrasi yang baiki, serta konstribusi terbaik dan terbesar yang di berikan Umar Ibn Al-Khattab kepada negara pada masa pemerintahannya.

3. Klasifikasi dan Alokasi Pendapatan Negara
a. Pendapatan zakat dan pajak tanah.
b. Pendapatan khums dan sedekah.
Dalam masalah perekonomian Umar Ibn Khattab di pandang banyak melakukan inovasi,hal ini bisa di liha dari beberapa pemikiran dan gagasannya yang mampu mengangkat citra islam pada masanya.

C. Ustman Ibn Affan (47 SH- 35 H/577-656 M)
Pada masa pemerintahannya yang berlangsung selama 12 tahun, Khalifah Usman Ibn Affan berhasil memperluas kekuasan Islam sampai ke wilayah Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes, dan bagian yang tersisa dari Persia, Transoxania, serta Tabaristan. Selain itu juga Ia berhasil menumpas pemberontakan yang terjadi di daerah Khurasan dan Iskandariah.
Pada enam tahun awal kekuasaanya, Ustman lebih terkonsentrasi mela-kukan penataan baru dengan mengikuti kebijakan khalifah sebelumnya. Hal ini paling tidak di dasari oleh semakin luasnya kekuasaan Islam, dengan kata lain bahwa sumber pemasukan negara dari berbagai unsur seperti zakat, jizyah dan ghonimah semakin besar.

Masa pemerintahan Ustman berlangsung selama 12 tahun.  pada enam tahun pertama masa pemerintahannya ia mengikuti kebijakan Umar ibn  Al-khattab yaitu:
1) Melakukan pembuatan saluran air
2) Pembangunan  jalan-jalan
3) Pembentukan organisasi kepolisian secara permanen untuk mengamankan jalur perdagangan.
4) Membentuk armada laut kaum muslimin dibawah komando Muawwiyah, hingga berhasil membangun supremasi  kelautannya di wilayah Mediterania.
5) Pembangunan gedung pengadilan guna penegak hukum
6) Kebijakan pembagian lahan luas milik raja persia kepada individu dan hasilnya mengalami peningkatan bila dibandingkan pada masa  umar dari 9jt dirham menjadi 50 jt dirham.
7) Membangun Supremasi kelautan di wilayah Mediterania. Laodicea dan wilayah di Semenanjung Syiria, Tripoli, dan Barca di  Afrika Utara yang menjadi pelabuhan pertama Islam.

D. Pemerintahan pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib (35-40 H/656-661 M).
Nama lengkap beliau adalah Ali Bin Abi Thalib bin Abdil Muththalib bin Abdi Manaf bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik an-Nadhar bin Kinanah.
Khalifah keempat ini mewarisi kendali pemerintahan dengan wilayah yang sangat luas. Ali juga mewarisi persoalan politik yang sangat berpotensi menciptakan konflik dari pemerintahan sebelumnya. Khalifah yang terkenal sangat sederhana ini, tidak memiliki banyak kesempatan untuk mengembangkan system perekonomian, hal ini di sebabkan banyaknya konflik yang terjadi pada masa pemerintahannya yang berlangsung selama enam 6 tahun.
Setelah terbunuhnya Ustman, maka timbul anarkhi di Ibu Kota Negara dan pada hari kelima. Ali dengan suara bulatnya terpilih menjadi khalifah menggantikan Utsman.
Ali memiliki konsep yang jelas tentang pemerintahan,administrasi umum dan masalah-masalah yang berkaitan dengannya.Selama pemerintahan Ali Bin Abi Thalib dalam kepemimpinannya melakukan kebijakan antara lain:
1. Pendistribusian seluruh pendapatan yang ada pada Baitul Mal berbeda dengan Umar yang menyisihkan untuk cadangan.
2. Pengeluaran angkatan laut di hilangkan.
3. Adanya kebijakan pengetatan anggaran.
4. Dan hal yang sangat Monumental adalah pencetakan mata uang sendiri atas nama pemerintahan islam.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

About

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Akhmeeed Blog - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger